Selasa, 26 Maret 2013

Tips Agar Pernikahan Langgeng



Selama 25 tahun mempelajari tentang pernikahan, Prof. Dr. Terri Orbuch, Peneliti di University of Michigan dan penulis buku "Finding Love Again : 6 Simle Steps to a New and Happy Relationship," telah mengumpulkan beberapa saran terbaik untuk melanggengkan perkawinan. Uniknya, saran-saran ini berasal dari orang-orang yang telah bercerai.

Pada 1986, Orbuch memulai studi jangka panjang yang mengkaji hubungan 373 pengantin baru. Pada 2012, 46% pasangan tersebut bercerai. Dalam wawancara dengan Orbuch, orang yang bercerai itu umumnya mengangkat lima isu serupa yang mereka perbaiki jika berkesempatan menikah lagi.

1. Uang
"Kebanyakan responden yang telah bercerai mengatakan, uang merupakan sumber utama konflik pada tahun-tahun awal pernikahan mereka," kata Orbuch. Ia juga menemukan bahwa, 6 dari 10 orang mengatakan tidak akan berbagi biaya hidup dalam hubungan mereka berikutnya.

Orbuch merekomendasikan, masing-masing pasangan untuk mengevaluasi pendekatan mereka dalam menggunakan dan menabung uang. Lalu diskusikanlah masalah keuangan ini dengan pasangan sejak dini. Memang, tidak ada rencana keuangan yang cocok bagi semua orang, tapi pasangan suami istri perlu menentukan peraturan mereka sendiri dan mematuhi peraturan itu.

2. Kasih Sayang
Ternyata pria mendambakan kasih sayang (tapi belum tentu soal seks) lebih banyak dari perempuan. "Ini berlawanan dengan anggapan pada umumnya". kata Orbuch. "Pria mengharapkan perasaan istimewa dan diperhatikan oleh istri mereka," tambahnya. Pria yang mengakui tidak mendapatkan kasih sayang nonseksual yang cukup, kata Orbuch, dua kali lebih mungkin untuk meminta cerai. Tapi, hal sebaliknya tidak terjadi pada perempuan.

"Perempuan beruntung. Perempuan umumnya lebih banyak mendapatkan rasa disayangi oleh banyak orang dalam keluarga,seperti ibu kita, anak-anak, teman-teman baik,dan lainnya. Karenanya, wanita cenderung membutuhkan lebih sedikit cinta dari suami," terang Orbuch. Karenanya, ia merekomendasikan kepada para istri untuk sering menunjukkan kasih sayang dengan memeluk, mencium, memegang tangan, dan mengatakan "Aku mencintaimu" kepada suami.

3. Disalahkan
Periksalah apa yang salah dalam hubungan Anda, bukan mencari siapa yang salah, saran Orbuch. Dan, pikirkan tentang cara menyelesaikan konflik dengan lebih baik pada pernikahan berikutnya. "Pada pasangan bercerai, umumnya mengatakan akan mengubah menggunakan kata 'kita' ketika berbicara dengan pasangan ketimbang menggunakan kata 'aku' atau 'kamu'."

4. Komunikasi
Orbuch mengatakan, pasangan sering jatuh ke dalam perangkap "pemeliharaan hubungan" daripada komunikasi yang sejati. Ia menyarankan untuk menerapkan "aturan 10 menit " setiap hari ketika "berbincang dengan pasangan tentang sesuatu selain pekerjaan, hubungan, rumah, atau anak-anak." Kuncinya adalah mengungkapkan sesuatu tentang diri Anda sendiri dan belajar sesuatu tentang pasangan Anda, "41% dari orang yang bercerai mengatakan, mereka ingin mengubah gaya komunikasi mereka," ujar Orbuch.Sedangkan 91% pasangan menikah yang bahagia mengatakan, mereka mengenal pasangannya secara intim.

5. Melupakan
Melepas masa lalu adalah kunci mendapatkan hubungan perkawinan yang bahagia. Jika Anda kesal karena masalah mantan pacar pasangan Anda atau perkelahian yang terjadi beberapa pekan lalu, Anda mungkin tidak berinteraksi dengan cara yang sehat dan positif. "Rasa benci tersebut membuat Anda tidak dapat berhubungan secara maksimal," kata Orbuch.
Ia juga menyebutkan, orang yang merasa netral terhadap mantan mereka secara signifikan lebih mungkin menemukan cinta setelah bercerai. Jika Anda tidak dapat melepaskan kemarahan Anda, Orbuch menyarankan beberapa cara untuk melakukannya. Salah satunya, membakar surat-surat untuk orang yang membuat Anda geram dan menghapus semua file tentang dia.

dikutip dari "Finding Love Again:6 Simple Steps to a New and Happy Relationship

Tidak ada komentar:

Posting Komentar